DESI PRATIWI
12214754
3EA31
Definisi Etika dan Bisnis Sebagai Sebuah Profesi
A.
Pendahuluan
Etika bisnis
merupakan cara untuk melakukan kegiatan bisnis yang mencakup seluruh aspek yang
berkaitan dengan individu, perusahaan dan juga masyarakat. Etika bisnis dalam
suatu perusahaan dapat membentuk nilai, norma dan perilaku karyawan serta
pimpinan dalam membangun hubungan yang adil, sehat dengan pelanggan/mitra
kerja, pemegang saham dan masyarakat. Etika bisnis merupakan sesuatu yang
berlaku secara universal, artinya esensi etika bisnis berlaku dimana saja,
kapan saja dan siapa saja tanpa memandang jabatan, ras, pendidika, dan agama.
Perusahaan meyakini
prinsip bisnis yang baik adalah bisnis yang beretika yakni bisnis dengan etika
unggul dan berkesinambungan yang dijalankan dengan menaati kaidah-kaidah etika
sejalan dengan hukum dan peraturan yang berlaku. Etika bisnis dapat menjadi
standar dan pedoman bagi seluruh karyawan termasuk manajemen dan menjadikannya
sebagai pdoman dalam melaksanakan pekerjaan sehari-hari dengan dilandasi moral
yang luhur, jujur, transparan dan sikap yang profesioanal.
B.
Teori
1.
Hakekat
mata kuliah etika bisnis
Menurut Drs. O.P Simorangkir bahwa hakikat etika bisnis
adalah menganalisis atas asumsi-asumsi bisnis, baik asumsi moral maupun
pandangan dari sudut moral.
1.1 Definisi Etika
Menurut
Rosita Noer etika adalah ajaran (normatif) tentang yang baik dan buruk, menjadi
tuntutan untuk mewujudkan kehidupan yang lebih baik.
Menurut
Drs. Sidi Gajalba dalam sistematika filsafat, etika adalah teori tentang
tingkah laku perbuatan manusia yang dipandang dari segi baik dan buruk sejauh
yang dapat ditentukan oleh akal.
Jadi
kesimpulan tersebut adalah etika merupakan ajaran dan pengetahuan manusia dalam
berperilaku yang dipandang baik dan buruk yang ditentukan oleh akal
1.2 Definisi Bisnis
Stainford (1979) business is all those activities in
providing the goods and services needed or desired by people, dalam pengertian
ini bisnis sebagai aktifitas yang menyediakan barang atau jasa yang diperlukan
atau dinginkan oleh konsumen. dapat dilakukan oleh organisasi perusahaan yang
memiliki badan hukum, perusahaan yang memiliki badan usaha, maupun perorangan
yang memiliki badan hukum meupun badan usaha.
Brown dan Patrello (1976) business is an institution
which produces goods and services demanded by people. Artinya bisnis ialah
suatu lembaga menghasilkan barang atau jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat. Apabila
kebutuhan masyarakat mneingkat maka lembaga bisnis pun akan meningkat pula
perkembangannya untuk memenuhi kebutuhan tersebut, sambil memperoleh data.
1.3 Definisi Etika Bisnis
Menurut Steade et al (1984:701) dalam bukunya “business,
Its Natura and Environment An Introduction” Etiks bisnis adalah standar etika
yang berkaitan dengan tujuan dan cara membuat keputusan bisnis.
2.
Etika
moral, hukum dan agama
2.1 Etika moral
Etika
moral adalah aturan kesusilaan yang menyangkut budi pekerti manusia yang
beradap (ajaran baik dan buruk, perbuatan, kelakuan atau akhlak).
2.2 Etika Hukum
Etika
hukum adalah sistem yang trepenting dalam pelaksanaan atas rangkaian kekuasaan
kelembagaan.
2.3 Etika Agama
Etika
agama yaitu sebuah korelasi terorganisisr dari kepercayaan, sistem budaya, dan
pandangan dunia yang menghubungkan manusia dengan tatanan/ perintah dari
kehidupan.
2.3.1
Hubungan
antara etika dan agama
Etika tidak dapat menggantikan agama. Agama merupakan hal
yang tepat untuk memberikan orientasi moral. Pemeluk agama menemukan orientas
dasar kehidupan dalam agaanya. Akan tetapi agama itu memerlukan keterampilan
etika agar dapat memberikan orientasi, bukan sekedar indoktrinasi. Etika mendasarkan
diri pada argumentasi rasional semata mata sedangkan agama pada wahyunya
sendiri. Oleh karena itu ajaran agama hanya terbuka pada mereka yang
mengakuinya sedangkan etika terbuka bagi setiap agama dan pandangan dunia.
2.3.2
Hubungan
antara etika, moral dan hukum
Moral berasal dari bahasa latin “mos” yang berarti adat kebiasaan.
Menurut Sonny Keraf yang mebedakan anatar moral dan etika yaitu nilai-nilai
moral yang mengandung nasihat, peraturan dan perintah turun tumurn melalui
suatu budaya tertentu.
Sedangkan etika merupakan refleksi kritik dan rasional
mengenai nilai dan norma manusia yang menentukan dan terwujud dalam dikap dan
perilaku hidup manusia. Karena etika dan moral saling mempengaruhi maka
keduanya memiliki hubungan yang erat dengan norma-norma yang berlaku
dimasyarakat.
Sedangkan
hukum merupakan suatu bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan
bermasyarakat yang memiliki etika moral dan norma-norma didalamnya. Hukum berperan
sebagai pemberi sanksi. Saksi tersebut dapat berupa sanksi sosial sebagai
akibat dari pelanggaran norma-norma sosial masyarakat dan sanksi hukum apabila
norma-norma yang dilanggar dalam wilayah peraturan hukum yang berlaku.
3.
Klasifikasi Etika
Menurut buku yang berjudul “Hukum dan Etika Bisnis”
karangan Dr. H. Budi Untung, S.H., M.M, etika dapat diklasifikasn menjadi
1)
Etika
Deskriptif
Etika deskriptif yaitu etika dimana objek yang dinilai
adalah sikap dan perilaku manusia dalam mengejar tujuan hidupnya sebagaimana
adanya. Nilai dan pola perilaku manusia sebagaimana adanya ini tercermin pada
situasi dan kondisi yang telah membudaya di masyarakat secara turun temurun.
2)
Etika
Normatif
Etika normatif yaitu sikap dan perilaku manusia atau
masyarakat sesuai dengan norma dan moralitas yang ideal. Etika ini secara umum
dinilai memenuhi tuntutan dan perkembangan dinamika serta kondisi masyarakat. Adanya
tuntutan yang menjadi acuan bagi masyarakat umum atau semua pihak dalam
menjalankan kehidupannya.
3)
Etika
Deontologi
Etika doentologi yaitu etika yang dilaksanakan dengan
dorongan atau kewajiban untuk berbuat baik terhadap orang atau pihak lain dari
pelaku kehidupan. Bukan hanya dilihat drai akibat dan tujuan yang ditimbulkan
oleh suatu kegiatan atau aktivitas tetapi dari sesuatu aktivitas yang
dilaksanakan karen aingin berbuat baik terhadap masyarakat atau pihak lain.
4)
Etika
teologi
Etika teologi adalah etika yang diukur dari apa tujuan
yang dicapai oleh para pelaku kegiatan. Aktivitas akan dinilaibaik jika
tujuannya baik. Artinya sesuatu yang dicapai adalah sesuatu yang baik dan
mempunyai akibat yang baik.baik ditinjau dari kepentingan pihak yang terkait
maupun yang dinilai dari semua pihak. Dalam etika ini dikelompokan menjadi dua
macam, yaitu:
a)
Egois
Egois
yaitu etika yang baik menurut pelakusaja, sedangkan bagi yang lain mungkin
tidak baik.
b)
Utilitarianisme
Utilitarianisme
adalah etika yang baik bagi semua puhak, artinya semua pihak baik terkait
langsung maupun tidak langsung akan menerima pengaruh yang baik.
5)
Etika
Relatifisme
Etika relatifisme adalah etika yang dipergunakan dimana
mengandung perbedaan kepentingan antara kelompok parsial dan kelompok universal
atau global. Etika ini hanya berlaku bagi kelompok parsial, misalnya etika yang
sesuai dengan adat istiadat lokal, regional dan konvensi, sifat dan lain-lain. Dengan
demikian tidak berlaku bagi semua pihak atau masyarakat yang bersifat global.
4.
Konsepsi
etika
Istilah “Etika”
berasal drai bahasa yunani kuno. Kata yunani ethos dalam bentuk tunggal
mempunyai arti kebiasaan tingkah laku mnausia; adat, akhlak, watak, perasaan,
sikap dan cara berfikir. Dalam bentuk jamak ta etha mempunya adat kebiasaan.
Menurut Filsuf Yunani Aristoteles istilah etika sudah
dipakai untuk menunjukan filsafat/moral. Sehingga berdasarkan asal usul kata maka
etika berarti: ilmu tentang apa yang biasa dilakukan atau ilmu tentang adat
kebiasaan.
C.
Contoh
kasus
Contoh praktek etika bisnis yang dihubungkan dengan
moral: